Salah satu sejarah besar dunia adalah takluknya Constantinople ke tangan Khilafah Islam (Khilafah Utsmaniyah) melalui Jihad yang dilakukan oleh Sultan Muhammad II atau yang terkenal dengan nama Muhammad the Conqueror (Muhammad al Fatih). Sebuah episode sejarah manusia, yang dikenang baik oleh kaum Mukmin dan mereka yang ada di timur ataupun Barat. Pada masanya, dunia dapat melihat dengan jelas kebesaran Islam, kedahsyatan kekuatannya, kecanggihan teknologinya, dan keagungan peradabannya.
Banyak perusahaan kelas dunia yang mencoba melukiskan momen bersejarah tersebut melalui film layar lebar baik yang bersifat animasi 3D ataupun diperankan langsung oleh para aktor. Film-film tersebut antara lain Fetih 1453, The Fall of Constantinople, dan Conquest of Constantinople. Selain itu, perusahaan ternama Warner Bross (WB) juga membuat film dengan tema yang sama, Istanbul 1453.
FETIH1453 menggunakan format 3D yang dikemas dengan detail yang sangat bagus, penggambaran kegagahan pasukan muslim sangat terasa. Nampaknya sayang kalau dilewatkan film ini.
Sekilas Sejarah Muhammad Al Fatih
Abu Qubail menuturkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Jika anda terkagum-kagum dengan penggambaran perang yang ketat antara Balian of Ibelin melawan Shalahudin Al-Ayyubi di film Kingdom of Heaven,dan anda begitu kagum kepada sosok leonidas raja sparta dengan pasukan 300 orang menghadang tentara persia dengan raja xerxes dalam film 300, maka perang antara Constantine XI Paleologus dengan Muhammad Al-Fatih jauh lebih ketat, tidak hanya dalam hitungan hari tapi berminggu-minggu.
Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.
Sultan Muhammad Al Fateh atau yang disebut juga Mehmed II The Conqueror dilahirkan pada tanggal 29 Maret 1432. Saat kelahirannya pun sudah terdapat isyarat bahwa dia nantinya akan menjadi orang besar yang membuat sejarah besar. Ketika berita kelahirannya disampaikan, ayahnya, Sultan Murad II sedang membaca Al Quran tepat pada Surat Al Fath ayat 1:“ Sesungguhnya Kami telah memberikan padamu kemenangan yang nyata.”
Kelahirannya ada pertanda
Menjelang kelahirannya, Sultan Murad sebenarnya sedang mempersiapkan penyerbuan ke Konstantinopel (Constantinople) sekarang bernama Istanbul, ibu kota Kekaisaran Romawi Timur atau Byzantium. Setelah anaknya Muhammad lahir, datanglah seorang ulama besar Islam ke istana Sultan dan beliau mengatakan bahwa bayi itulah yang nantinya akan menaklukkan Konstantinopel seperti sabda Rasulullah SAW:
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
[sumber : www.berita99.com/review/364/fetih-1453-sebaikbaik-pemimpin-...]
Thursday, 4 October 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment