Assalamualaikum,
selamat beraktivitas kembali di hari Senin. Semoga catatan ini menjadi
motivasi. Dari seorang ustaz yang sering ke Turki.
Catatan FB dari Ustaz Azzam Mujahid Izzulhaq Full 13 Oktober 2014 04:01
Pada masa pemerintahan Sultan Suleyman di Kekhilafahan Turki Utsmani (Ottoman) (1520-1566), untuk menjadi Imam di masjid-masjid di Istanbul disyaratkan sebagai berikut, yakni:
1. Menguasai bahasa Arab, Latin, Turki, dan Persia
2. Menguasai Al-Qur’an, Injil, dan Taurat
3. Menguasai Ilmu Syariat
4. Menguasai Ilmu Alam, Matematika, dan mampu mengajarkannya
5. Pandai menunggang kuda, bermain pedang, dan berperang
6. Berpenampilan menarik
7. Bersuara indah.
Masya Allah... Inilah format untuk jabatan imam masjid, pada kurang lebih 400 tahun lalu.
Engkau mungkin mengira dengan syarat-syarat ini pada waktu itu akan kesulitan mendapatkan orang yang bisa menjadi imam di masjid. Bahkan, mungkin kita menganggap dengan syarat itu mustahil dipenuhi. Prasangka kita akan benar jika kita gunakan saat sekarang ini. Namun tidak untuk pada masa itu. Berbondong-bondong para pemuda nan shalih menjadi imam ratusan masjid di Istanbul. Syarat yg ditetapkan Sultan Suleyman sebagai Khalifah adalah syarat yg biasa dan wajar.
Masya Allah... Betapa kualitas orang-orang terdahulu begitu luar biasa. Untuk menjadi Imam Masjid saja sedemikian banyak syaratnya, apalah lagi menjadi Mufti? Menjadi Pemimpin Negara? Sungguh, jika saya bercermin pada generasi mereka, saya menjadi sangat malu.
Wajar jika keindahan, kedamaian dan keanggunan Islam mampu menembus benteng-benteng kerajaan Romawi, Persia, dan peradaban lainnya di belahan bumi Asia, Afrika, Amerika, Australia dan Eropa. Karena mereka yg memegang teguhnya betul-betul mereka yg berkualitas secara keimanan dan juga keilmuan.
Pertanyaannya, bagaimana dengan kita? ... Rabbighfirliy... Rabbighfirly...
Catatan FB dari Ustaz Azzam Mujahid Izzulhaq Full 13 Oktober 2014 04:01
Pada masa pemerintahan Sultan Suleyman di Kekhilafahan Turki Utsmani (Ottoman) (1520-1566), untuk menjadi Imam di masjid-masjid di Istanbul disyaratkan sebagai berikut, yakni:
1. Menguasai bahasa Arab, Latin, Turki, dan Persia
2. Menguasai Al-Qur’an, Injil, dan Taurat
3. Menguasai Ilmu Syariat
4. Menguasai Ilmu Alam, Matematika, dan mampu mengajarkannya
5. Pandai menunggang kuda, bermain pedang, dan berperang
6. Berpenampilan menarik
7. Bersuara indah.
Masya Allah... Inilah format untuk jabatan imam masjid, pada kurang lebih 400 tahun lalu.
Engkau mungkin mengira dengan syarat-syarat ini pada waktu itu akan kesulitan mendapatkan orang yang bisa menjadi imam di masjid. Bahkan, mungkin kita menganggap dengan syarat itu mustahil dipenuhi. Prasangka kita akan benar jika kita gunakan saat sekarang ini. Namun tidak untuk pada masa itu. Berbondong-bondong para pemuda nan shalih menjadi imam ratusan masjid di Istanbul. Syarat yg ditetapkan Sultan Suleyman sebagai Khalifah adalah syarat yg biasa dan wajar.
Masya Allah... Betapa kualitas orang-orang terdahulu begitu luar biasa. Untuk menjadi Imam Masjid saja sedemikian banyak syaratnya, apalah lagi menjadi Mufti? Menjadi Pemimpin Negara? Sungguh, jika saya bercermin pada generasi mereka, saya menjadi sangat malu.
Wajar jika keindahan, kedamaian dan keanggunan Islam mampu menembus benteng-benteng kerajaan Romawi, Persia, dan peradaban lainnya di belahan bumi Asia, Afrika, Amerika, Australia dan Eropa. Karena mereka yg memegang teguhnya betul-betul mereka yg berkualitas secara keimanan dan juga keilmuan.
Pertanyaannya, bagaimana dengan kita? ... Rabbighfirliy... Rabbighfirly...
0 comments:
Post a Comment